Kajian Muslim Pilihan

Mau masak apa hari ini teman-teman? Kalau masih bingung. Sekarang kita baca dulu resep masakan yang ada. Kali ini kita ulas Resep Lempah Ikan Yang Lezat. Kalau di rumah ada waktu senggang. Baguslah kita isi dengan kegiatan memasak. Hasilnya bisa dinikmati seluruh anggota keluarga tercinta lho.
Untuk membuatnya sendiri pastikan kita tahu caranya dengan benar. Nah, berikut caranya :

Bahan yang dibutuhkan :
300 gr nanas, potong kipas
4 ekor ikan kembung
1 sdt air jeruk nipis
1000 ml air

Bumbu halus :
1 buah cabai merah besar
2 siung bawang putih
3 buah cabai merah keriting
1/2 sdt asam jawa
4 btr bawang merah
garam seperlunya
gula pasir secukupnya
6 cm kunyit,dibakar

Cara membuat lempah ikan :
Pertama kali, lumurilah ikan kembung dengan air jeruk nipis.
Kemudian diamkanlah selama 1/4 jam. Cuci sampai bersih. Sisihkanlah.
Selanjutnya, rebuslah air dan bumbu halus hingga aromanya harum. Masukkan nanas dan masaklah hingga aromanya harum dan layu.
Angkat, siap untuk kita sajikan sekarang.

Baiklah, yuk kita praktekkan langsung resep tersebut. Mantap deh. Tambahkan ikan. Masak sampai mendidih dan matang. Saat menyajikan pastikan kondisinya masih hangat. Jangan tunggu sampai dingin.

Masjid adalah tempat ibadah dan tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Setiap kali seseorang memasuki masjid, ada adab tertentu yang harus diikuti, termasuk doa masuk masjid. Doa ini adalah ungkapan rasa syukur dan permohonan keberkahan saat kita memasuki rumah Allah. Artikel ini akan mengulas doa masuk masjid lengkap beserta makna dan manfaatnya.

Makna Penting Masjid dalam Islam

Sebelum kita membahas doa masuk masjid, penting untuk memahami makna dan pentingnya masjid dalam Islam. Masjid adalah rumah Allah di dunia yang digunakan untuk beribadah, mengaji, berkumpul, dan mempererat tali persaudaraan umat Islam. Ini adalah tempat di mana umat Muslim datang untuk melakukan shalat, mengikuti pengajian, belajar Al-Quran, dan berbagai kegiatan yang lainnya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam telah mengajarkan pentingnya masjid dalam banyak hadis.
Pentingnya masjid dalam Islam membuat doa masuk masjid menjadi momen yang istimewa dalam kehidupan seorang Muslim.

Doa masuk masjid adalah doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam kepada umatnya. Doa ini bukan hanya rangkaian kata-kata, tetapi juga ungkapan hati yang tulus saat seseorang memasuki rumah Allah. Berikut adalah doa masuk masjid lengkap dalam bahasa Arab, beserta terjemahannya:


Allahumma iftah li abwaba rahmatik.

Artinya: "Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu bagiku."

Makna Doa Masuk Masjid

Doa masuk masjid memiliki makna yang dalam. Ketika kita memasuki masjid, kita meminta Allah untuk membuka pintu-pintu rahmat-Nya bagi kita. Ini adalah permohonan untuk mendapatkan berkah, ampunan, dan cinta Allah dalam hidup kita. Masjid adalah tempat di mana kita bisa mendekatkan diri kepada-Nya, dan dengan doa ini, kita mengakui bahwa kita membutuhkan bimbingan dan rahmat-Nya dalam segala aspek kehidupan kita.

Doa masuk masjid juga mengajarkan kita untuk menghargai dan merasakan kehadiran Allah dalam setiap langkah kita. Ketika kita memasuki masjid, kita meletakkan dunia luar dan segala masalahnya di luar pintu. Ini adalah momen di mana kita benar-benar fokus pada ibadah dan mengingat Allah.

Manfaat Doa Masuk Masjid

Doa masuk masjid adalah permohonan untuk rahmat dan berkah Allah, sehingga dapat membantu kita mendekatkan diri kepada-Nya. Beberapa manfaat dari doa ketika kita memasuki masjid. Melafalkan doa ini setiap kali kita memasuki masjid membantu meningkatkan kesadaran spiritual kita. Hal ini menjadikan setiap kunjungan kita ke masjid lebih bermakna.

Dalam doa masuk masjid juga membantu menenangkan hati dan pikiran. Doa ini juga membuat kita lebih siap untuk beribadah dan mengambil manfaat dari kunjungan kita ke masjid. Doa masuk masjid adalah salah satu cara untuk menjaga adab dan tata krama dalam beribadah, sehingga menciptakan lingkungan yang penuh hikmah di dalam masjid.

Teman-teman, doa masuk masjid adalah ungkapan syukur dan permohonan keberkahan kepada Allah SWT. saat kita memasuki masjid. Ini adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan kesadaran spiritual, dan menjaga adab mulia dalam beribadah. Setiap Muslim seharusnya menghafalkan dan mengamalkan doa masuk masjid dalam setiap memasuki ke rumah Allah SWT. Dengan demikian, kita dapat membuka pintu-pintu rahmat Allah SWT dalam hidup kita dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap langkah kita.

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Bagaimana kabar teman-teman hari ini? Semoga semua tetap baik semua. Selalu dalam kebaikan dan sehat badannya. Inilah yang kita semua harapkan di dalam hidup ini. Di pagi yang cerah ini, sebelum saya mulai menyiapkan segala sesuatu untuk mulai bekerja ke kantor yang agak jauh dari tempat tinggal, saya mau menulis sesuatu hal yang penting.

Harapan saya, tulisan sederhana ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pembaca sekalian. Terinspirasi dari berbagai hal, bahwa berbagi itu tidak akan rugi. Termasuk pula berbagi tentang ilmu yang bermanfaat.

Barangkali, teman-teman semua di rumah saya yakin punya ativitas rutin. Hayo, coba teman-teman sebutkan ! Oke, antara lain : mandi, tidur, makan, minum, berdandan, dan memakai baju atau pakaian. Nah, yang ingin saya bahas pada kesempatan yang berbahagia ini ialah tentang mengenakan pakaian. Di rumah biasanya terdapat banyak pakaian dengan berbagai jenisnya. Bahkan di dalam lemari pun penuh dengan pakaian.

Warna, model, ukurannya pun bermacam-macam. Alhamdulillah. Kita mesti bersyukur memiliki pakaian tersebut. Ada saudara kita yang hanya memiliki baju yang dipakainya. Hal itu terjadi disebabkan karena mereka sedang diuji dengan musibah seperti banjir bandang, kebakaran besar, tsunami, gempa bumi, angin topan, dan lain sebagainya.

Dalam beberapa kurun waktu kita pun sering membeli pakaian yang baru. Misalnya saja saat menjelang hari lebaran atau hari raya Idul Fitri. Ada beberapa alasan mengapa hal itu dilakukan. Diantaranya, karena memang perlu seragam di tempat kerja, pakaian yang dipunyai sudah rusak atau tak layak lagi, menghadapi hari lebaran, dan lain-lain.

Pakaian menjadikan penampilan kita bagus. Sebetulnya fungsi utama dari pakaian ialah untuk menutup aurat. Baik itu bagi seorang laki-laki maupun perempuan. Namun begitu, fungsi tambahan lainnya juga banyak. Sebagai contoh untuk berhias, seragam khusus (baik sekolah, instansi, kantor, perusahaan, dan tempat lainya), pelindung tubuh, dan memberi rasa nyaman.

Dalam berpakaian, ternyata ada adab-adabnya yang penting untuk kita kerjakan. Diantara adab tersebut ialah membaca doa memakai pakaian baru. Baik itu baju maupun celana atau yang lainnya. Mengenai lafazh doanya adalah

Latinnya :
ALLAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA KASAUTANIIHI AS ALUKA MIN KHAIRIHI WA KHAIRI MAA SHUNI’A LAHU WA A’UDZU BIKA MIN SYARRIHI WA SYARRI MAA SHUNI ’ALAH.
Artinya :
" Ya Allah, hanya milik-Mu lah segala pujian. Engkaulah yang memberi pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepada-Mu untuk memperoleh kebaikan dari pakaian ini dan kebaikan yang ia diciptakan karenanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang diciptakan karenanya."

Doa tersebut tidaklah panjang. Amat mudah untuk dihafal. Tinggal selanjutnya bisa kita amalkan dalam kehidupan keseharian. Membaca doa tatkala mengenakan baju baru merupakan sebuah wujud kesyukuran atas nikmat Allah Subhanahu wa ta'ala. Yakni telah diberi pakaian yang bagus.

Semangat bersyukur ini mesti kita tularkan kepada keluarga kita. Orang yang bersyukur tidak akan pernah rugi. Malahan dia akan beruntung karena ditambah nikmatnya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
sumber:
https://poskajian.blogspot.com/2019/02/doa-memakai-pakaian-baru-lengkap-artinya.html

Belajar lagi kini. Kayak waktu itu isinya harus belajar. Namun, sebetulnya bukan hal itu yang terjadi. Meskipun seseorang giat belajar tetap saja waktu untuk kegiatan yang lainnya masih ada. Tak hilang begitu saja. Sebab kita sebenarnya punya waktu yang cukup luas untuk melakukan berbagai aktivitas harian.

Hanya saja, teman-teman mesti bisa mengatur dengan baik segala aktivitas hariannya. Waktu belajar ada. Waktu bekerja dan untuk keluarga juga mesti ada. Intinya harus seimbang orang hidup itu. Ada hak dan kewajiban masing-masing. Keseimbangan inilah akan membuat hidup kita menjadi tetap nyaman.

Di dalam kesempatan kali ini kami ajak teman-teman untuk mempelajari hukum tajwid Surat Ali-Imran ayat 190-191. Dua ayat ini sering menjadi pembahasan di sekolah. Tidak hanya itu makna dari dua ayat pilihan ini juga sering menjadi tema pengajian yang menarik untuk selalu disimak. Maka mempelajari hukum tajwidnya menjadi sangatlah penting untuk dilakukan.

Dari pemahaman kita pada hukum tajwidnya itu kita perlukan untuk bisa baca Al-Quran. Tentu saja membaca Al-Quran secara tartil. Baiklah, teman-teman mari kita simak penjelasan hukum tajwid pada kedua ayat tersebut.

Penjelasan hukum bacaan yang ada di nomor-nomor di atas adalah sebagai berikut.
1. فِيْ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad asli atau mad thabi'i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Untuk cara membacanya dipanjangkan selama 2 harakat.
2. السَّمٰوٰتِ mengenai hukum tajwidnya adalah Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin).
3. السَّمٰوٰتِ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad asli atau mad thabi'i karena huruf wau berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
4. الْاَرْضِ mengenai hukum tajwidnya adalah Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
5. الَّيْلِ mengenai hukum tajwidnya adalah Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ya'. Dibaca dengan jelas tanpa dengung.
6. الَّيْلِ mengenai hukum tajwidnya adalah mad lin karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah.
7. النَّهَارِ mengenai hukum tajwidnya adalah Ghunah atau nun tasydid cara membacanya dengan ghunnah dan ditahan selama 3 harakat. Juga terdapat hukum Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun).
8. لَاٰ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. لَاٰيٰتٍ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad asli atau mad thabi'i karena huruf ya' berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. الْاَ لْبَابِ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat.
11. الْاَ لْبَابِ mengenai hukum tajwidnya adalah Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.
12. الَّذِيْنَ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad asli atau mad thabi'i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. كُرُوْنَ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad asli atau mad thabi'i karena huruf ra berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. كُرُوْنَ اللهَ mengenai hukum tajwidnya adalah Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
21. قِيَا مًا وَّ mengenai hukum tajwidnya adalah Idgham bighunnah karena huruf mim berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
22. قُعُوْدًا وَّ mengenai hukum tajwidnya adalah Idgham bighunna h karena huruf dal berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
23. يَتَفَكَّرُوْ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad asli atau mad thabi'i karena huruf ra berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. السَّمٰوٰتِ mengenai hukum tajwidnya adalah Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin).
25. السَّمٰوٰتِ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad asli atau mad thabi'i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. وَالْاَرْضِۚ mengenai hukum tajwidnya adalah Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
27. مَا mengenai hukum tajwidnya adalah Mad asli atau mad thabi'i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. هٰذَا mengenai hukum tajwidnya adalah Mad asli atau mad thabi'i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. بَاطِلًاۚ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad 'iwadh karena lam alif berharakat fathah tanwin dan diwaqaf jaiz. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
30. النَّارِ mengenai hukum tajwidnya adalah Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat.

Demikian ulasan hukum tajwid dalam Surat Ali Imran ayat 190 dan 191. Kami berharap, mudah-mudahan analisis tajwid seperti menambah khazanah keilmuan bagi kita semuanya. Semoga teman-teman selalu sukses dalam belajarnya.

Teman-teman, kita akan bahas pada kesempatan ini ilmu mengenai puasa ramadhan. Lebih fokus lagi pada dalil mengenai melaksanakan puasa wajib. Meski sudah bertahun-tahun kita berpuasa, kadang belum tahu dalilnya secara jelas.

Momen yang tepat bila hari ini kita belajar dalilnya. Silakan teman-teman menyimaknya berikut ini.

1. Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

2. Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 184:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

artinya:
(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

3. Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 184:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

artinya:
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.

Itulah tiga ayat Al-Quran yang bisa menjadi rujukan kita. Kaitannya dengan dalil ini. Kita perlu tahu sebab dengan mengetahui dalilnya maka kita akan menjadi paham betul. Selanjutnya, dengan paham maka kita akan lebih mantap.

Ilmu mengenai bulan ramadhan atau bulan puasa sudah kita peroleh. Ternyata puasa itu akan menjadikan kita menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Tinggal kita bersemangat dalam prakteknya sekarang.

Senyuman dan salam semoga menjadi hiasan kita di pagi hari ini teman-teman. Pagi yang cukup cerah dengan sinar mataharinya menjadikan suasana semakin menyenangkan saja. Melihat wajah-wajah orang yang senang itu hati kita juga ikut senang pula. Semangat selalu menghiasi diri untuk meniti kehidupan yang lebih baik lagi. Sukses menjadi harapan dan impian setiap insan yang menapak hidup ini.

Di akhirat orang yang sukses adalah dimasukkan ke dalam surga. Itu adalah puncak sukses tertinggi. Untuk bisa sukses di kehidupan akhirat kelak kita mesti punya bekal yang cukup banyak. Tidak hanya mengandalkan mimpi saja tentu. Perlu tindakan nyata dalam meraih sukses tersebut. Sehingga kita benar-benar meraihnya secara nyata.

Suka membaca ayat-ayat Al-Quran merupakan salah satu tanda orang-orang yang akan bisa memperoleh sukses. Kebiasaan ini memang tidak dimiliki oleh banyak orang. Kalau kita punya kebiasaan seperti itu maka cukuplah hatinya berbahagia. Sebab dia akan mendapatkan sebuah kemuliaan tersendiri. Sebuah bekal amalan yang menjadikan kita semakin sukses saja nantinya.

Untuk bisa kita membaca ayat-ayat Al-Quran maka kita perlu tahu caranya bukan. Terdapat dua ayat yang penting untuk kita baca. Yakni pada ayat 40 dan 41 Surat Yunus. Kita mesti harus tahu hukum-hukum tajwid dari sebuah ayat yang hendak dibaca. Supaya dalam membacanya nanti kita benar-benar bisa lancar dan jelas. Tidak hanya itu saja, kita akan mendapatkan bacaan yang tartil. Kualitas bacaan yang tidak diragukan lagi.

Berikut langsung kita simak saja langsung uraian hukum tajwid pada kedua ayat tersebut.
Pada ayat 40, hukum tajwid yang ada di situ diantaranya:
1. مِنْهُمْ mengenai hukum tajwidnya adalah idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ha. Cara bacanya dengan jelas dan tidak berdengung.
2. وَمِنْهُمْ مَّنْ يُّؤْمِنُ mengenai hukum tajwidnya adalah idgham mislain dikarenakan hurum mim sukun bertemu huruf mim. Cara bacanya dengan masuk berdengung serta ditahan.
3.مَّنْ لَّا mengenai hukum tajwidnya adalah idgham bilagunnah disebabkan huruf nun sukun bertemu huruf lam. Cara bacanya melebur dan bunyi nun hilang.
4. بِالْمُفْسِدِيْنَ mengenai hukum tajwidnya adalah mad arid lissukun dikarenakan adanya huruf mad bertemu dengan huruf hijaiyah yang diwaqaf. Cara bacanya dengan panjang selama dua hingga enam harakat.

Pada ayat 41, hukum tajwid yang ada di situ diantaranya:
1. وَاِنْ كَذَّ mengenai hukum tajwidnya adalah ikhfa dikarenakan huruf nun sukun bertemu huruf hijaiyah kaf. Cara bacanya dengan samar serta dengung. Termasuk pula ditahan dalam pembacaannya.
2. كَذَّبُوْكَ mengenai hukum tajwidnya adalah mad thobii disebabkan huruf ba berharakat dhamah bertemu huruf wau sukun. Cara bacanya dipanjangkan selama dua harakat.
3. عَمَلِيْ mengenai hukum tajwidnya adalah mad thobii disebabkan huruf lam berharakat kasrah bertemu huruf ya sukun. Cara bacanya dengan dipanjangkan selama dua harakat.
4. وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ mengenai hukum tajwidnya adalah idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf 'ain. Cara bacanya dengan jelas dan tidak berdengung.
5. بَرِيْٓـُٔوْنَ mengenai hukum tajwidnya adalah mad wajib muttasil dikarenakan huruf ra berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya bertemu huruf hamzah dalam satu kata. Cara bacanya dengan panjang lima harakat.
6. مِمَّاۤ اَعْمَلُ mengenai hukum tajwidnya adalah mad jaiz munfasil dikarenakan huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya bertemu huruf hamzah di lain kata. Cara bacanya dengan panjang dua, empat atau lima harakat.
7. تَعْمَلُوْنَ mengenai hukum tajwidnya adalah mad arid lissukun dikarenakan adanya huruf mad bertemu dengan huruf hijaiyah yang diwaqaf. Cara bacanya dengan panjang selama dua hingga enam harakat.

Itulah analisa hukum tajwid Surat Yunus ayat 40-41. Begitu lengkap analisis hukum tajwidnya. Kami sangat yakin analisis seperti di atas perlu dilakukan supaya kita memang tepat dalam membaca sebuah ayat Al-Quran. Memang dalam menganalisis hukum tajwid ini kita memerlukan waktu yang tidak sebentar. Namun dari waktu yang tidak sebentar itu akan memudahkan kita selamanya dalam membaca ayat tersebut. Salam sukses untuk membacanya.
Sumber : https://poskajian.blogspot.com/2019/01/hukum-tajwid-surat-yunus-ayat-40dan41.html

Satu tema yang menarik untuk dibahas pada bulan ini adalah hewan kurban. Mengapa hal itu menjadi penting untuk dibahas? Sebab sebentar lagi kita akan memasuki bulan dzulhijah. Sering kali dikenal sebagai bulan haji. Sebab pada bulan tersebut waktunya dilakukan kegiatan ibadah haji di tanah suci. Puncaknya di tanggal 9 Dzulhijah. Di tanggal tersebut dilaksanakannya wukuf.


Wukuf dilakukan bagi mereka yang mengerjakan ibadah haji di Baitullah. Namun, pada kenyataanya tidak seluruh kaum muslimin bisa melaksanakan ibadah haji pada satu waktu. Mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji pada waktu tanggal 9 Dzulhijah itu akan melaksanakan ibadah puasa sunah. Namanya ibadah puasa arafah selama sehari.

Sedangkan pada tanggal 10 Dzulhijah diperintahkan untuk melaksanakan ibadah shalat idul adha secara berjamaah. Biasanya ibadah tersebut dilaksanakan di tanah lapang atau lapangan yang luas. Tetapi terkadang juga dilaksanakan di masjid yang besar dikarenakan situasi dan kondisi. Saat hujan maka kegiatan shalat idul adha dilakukan di masjid.

Setelah itu, umat muslim melaksanakan ibadah kurban. Penyembelihan hewan kurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijah. Bisa juga di tanggal 11,12,dan 13 Dzulhijah. Tanggal tersebut sering disebut sebagai hari tasyrik. Dalam melaksanakan ibadah kurban ini tentunya kita memerlukan hewan kurban. Hewan yang dimaksud ialah kambing, domba, sapi, dan unta.

Hanya saja di nusantara ini hewan berupa unta tidak dipilih. Dikarenakan memang sulit mencari hewan unta. Hewan kurban yang banyak dipilih adalah sapi, kambing, dan domba. Untuk sapi bisa dipakai berkurban sejumlah tujuh orang. Dalam arti maksimal untuk tujuh orang. Bila yang berkorban sapi hanya empat orang atau lima orang atau bahkan 1 orang saja maka boleh-boleh saja. Kalau kambing dan domba untuk kurban seorang saja.

Jauh-jauh hari kita mesti tahu bagaimana tips atau cara memilih hewan kurban yang baik dan sehat. Sebab dalam ibadah kurban ini kita mesti tahu betul ilmunya. Kalau kita tidak punya ilmu maka bisa salah dalam memilih hewan kurban. Membahas mengenai cara pemilihan hewan kurban sangatlah penting. Meskipun tidak sulit dalam melakukannya tetapi pengetahuan seperti ini perlu kita ketahui.

Teman-teman, berikut ini beberapa tips atau cara dalam memilih hewan kurban yang baik. Selamat menyimaknya.
1. Hewan kurban yang dibeli tidak boleh ada cacat
Kriteria terkait hewan kurban yang tak cacat itu antara lain : tanduknya masih utuh, tidak buta secara jelas butanya, daun telinga hewan kurban utuh, serta tidak pincang. Maka dalam kita memilih hewan kurban harus diperhatikan secara seksama. Jangan terburu-buru dalam memilih dan membeli. Perhatikan betul hewan kurban yang akan dibeli.

2. Umur hewan kurban sudah memenuhi syarat
Syarat terkait umur menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Ini akan berkait dengan sah atau tidaknya hewan kurban. Untuk hewan kurban kambing minimal berumur 1 tahun dan hewan kurban berupa sapi harus berumur minimal 2 tahun. Kalau berumur lebih tentu tidak akan masalah. Akan tetapi kalau umurnya kurang dari syarat tersebut maka timbul persoalan. Akan menjadi lebih aman bila kita perhatikan catatan kelahiran dari hewan kurban yang kita akan beli. Sebab itu akan sangat aman dan valid tentunya.

3. Tidak kurus hewannya
Kita mesti memilih hewan kurban yang tidak kurus alias gemuk. Sebab kalau hewan kurban itu kurus maka akan kesulitan untuk mendapatkan dagingnya. Padahal, setelah hewan kurban itu disembelih maka kita bagikan dagingnya kepada masyarakat luas.

Itulah beberapa tips memilih dan membeli hewan kurban. Semoga artikel sedikit ini mampu memberi manfaat bagi semuanya.

Membaca doa tatkala sebelum tidur malam adalah satu adab yang terpuji. Suatu amalan rutin harian yang bagus sekali untuk kita kerjakan. Kaum muslimin hendaknya memiliki akhlak yang mulia. Sering disebut akhlakul karimah. Dalam kegiatan apa saja tidak lepas dari berdoa kepada Allah Swt. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Semua ada doanya. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk meraih ridha Allah saja. Dengan ridhanya, kebahagiaan di dunia dan akhirat akan kita dapatkan.

Surga yang dijanjikan akan dimasuki oleh mereka orang yang beriman. Sebelum tidur juga bagus bila ditambah dengan membaca surat an-naas, al-falaq, dan al-ikhlas.
Untuk membentuk akhlak yang mulia tidak bisa instan. Langsung tanpa ada proses yang dijalani. Tidak semudah pula seperti membalik telapak tangan. Namun, hal itu juga tidaklah sesulit sebagaimana mendaki ke langit. Satu hal yang tidak mungkin. Apabila, kita mau memulai dari saat ini juga.

Diawali dengan hal-hal yang sederhana. Kemudian sabar dalam menjalani prosesnya. Maka dengan pertolongan-Nya akhlak yang baik itu akan terwujudkan pada diri.
Memulai proses membangun akhlak hendaknya dari semenjak kecil. Semakin dini umurnya akan lebih bagus. Anak-anak mestinya sudah dilatih bagaimana berdoa sebelum melakukan sesuatu. Doa akan tidur misalnya, yang lafaznya lengkap berikut ini.

Latinnya :
BISMIKA ALLAAHUMMA AMUUTU WA AHYAA
Artinya :
“Dengan Nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup.”

Doa sebelum tidur tersebut tidaklah panjang alias amat singkat. Sangat mudah untuk dihafalkan. Untuk selanjutnya dilaksanakan. Makna dari doa di atas antara lain Anak-anak usia PAUD dan TK (Taman Kanak-kanak) biasanya sudah diajari oleh gurunya di sekolah. Di dalam kegiatan TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran) di dalam Masjid atau Mushola pun sangat sering diajarkan oleh ustadz-ustadzahnya. Jika usia anak-anak sudah melakukan hal demikian maka pada usia selanjutnya akan lebih mudah. Saat SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas), SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), bahkan sampai perguruan tinggi nanti akan gampang dipraktekkan. Semoga bermanfaat.

sumber: https://poskajian.blogspot.com/2018/02/doa-sebelum-tidur-lengkap-latin-artinya.html

Pada kesempatan yang berbahagia ini kami mau membahas mengenai hukum tajwid dalam Surat Luqman. Tepatnya pada ayat 13 dan 14. Dua ayat ini sangatlah sering menjadi pembahasan banyak orang. Namun, mungkin masih sedikit yang mengetahui tentang berbagai hukum tajwid yang ada di dalamnya. Melihat kondisi seperti ini, kami berkepentingan untuk membahasnya pada saat ini.

Pembahasan kita mulai dari hukum tajwid Surat Luqman ayat 13. Pada ayat tersebut kita menemukan berbagai hukum tajwid. Diantara hukum tajwid pada ayat tersebut antara lain:
1. Mad thabii
Kita dapat menemukan hukum mad thabii ini pada lafadz QAALA, LUQMAANU, YAA BUNAYYA, dan LAA. Cara membacanya panjang 2 harakat.

2. Qalqalah sughra
Dapat ditemukan pada LUQMAANU dan LIB NIHII. Membacanya dengan dipantulkan secara ringan.

3. Mad shilah qashirah
Kita temukan pada lafadz YA'IZHUHUU, LIB NIHII. Cara membacanya cukup 2 harakat.

4. Tarqiq
Dapat ditemukan pada lafadz BILLAHI.

5. Mad aridh lissukun
Akan kita temukan pada lafadz AZHIIM. Boleh dibaca panjang 2 hingga 6 harakat.

6. Idzhar
Dapat ditemui pada lafadz LAZHULMUN 'AZHIIM. Dibaca secara jelas.

Kemudian pada ayat yang ke-15 Surat Luqman maka kita akan menemukan beberapa hukum tajwid. Diantara hukum tajwid tersebut adalah:
1. Mad thabii
Kita bisa menemukannya pada lafadz INSAANA, BIWAALIDAIHI, 'ALAA, FI SHAALUHUU, FII, 'AAMANI, ANISYKURLII, serta WALIWAALIDAIKA. Dibaca dengan panjang dua harakat.

2. Ikhfa
Kita dapat temukan pada lafadz INSAANA. Dibaca secara samar dan ditahan.

3. Mad layin
Dapat kita ketemukan pada lafadz BIWAALIDAIHI, MAINI, dan BIWAALIDAIKA. Panjangnya dua harakat.

4. Mad shilah qashirah
Dapat ditemukan pada lafadz UMMUHU dan FIISHAALUHUU. Panjangnya 2 harakat.

5. Idhgham bighunnah
Bisa kita dapati pada lafadz WAH NAWWA FIISHAALUHUU. Dibaca masuk dan ditahan.

6. Mad aridh lissukun
Kita temukan pada lafadz MASHIIR. Boleh dibaca panjang 2 hingga 6 harakat.

Demikian sedikit pembahasan mengenai hukum-hukum tajwid pada Al-Quran Surat Luqman ayat 13 dan 14. Menjadi hal yang penting ketika kita bisa membaca ayat tersebut dengan lancar dan juga benar sesuai kaidahnya. Nantinya kualitas bacaan kita akan menjadi benar tentu. Demikian, semoga ulasan ini semoga bermanfaat untuk teman-teman semuanya.

Sumber : https://poskajian.blogspot.com/2018/11/hukum-tajwid-surat-luqman-ayat13dan14-lengkap.html

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kita sedang menghadapi musim penghujan sekarang ini. Hari-hari penuh dengan air hujan. Tetapi kita selalu memohon agar hujan yang turun menjadi keberkahan bagi semua orang. Termasuk bagi hewan-hewan dan juga tumbuhan di permukaan bumi ini. Kali ini kita mau membahas mengenai akhlak mulia. Keutamaan orang yang berakhlak mulia sangatlah tinggi. Penting sekali untuk memiliki akhlak seperti itu.

Satu diantara akhlak mulia itu yakni rendah hati. Setiap orang tentu suka dengan sikap kerendahan hati ini. Orang yang rendah hati itu akan dicintai oleh sesamanya. Baik orang itu sudah dikenal maupun orang yang belum kenal. Akan tetapi, untuk mereka yang belum memilikinya maka perlu untuk berusaha dengan keras dapat mempunyai akhlak seperti itu.

Bila seseorang punya sikap rendah hati maka ia jelas akan jauh dari yang namanya sombong. Sikap sombong menjadi penyakit dalam pergaulan sesama manusia. Tidak ada satu orang pun yang senang dengan orang sombong. Bahkan seseorang yang punya sifat sombong pun tidak akan suka dengan orang yang sombong. Sesama orang sombong pun gak saling suka.

Maka rendah hati menjadi solusi terbaik agar kita bisa sukses dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Di dalam Al-Quran pun dibahas mengenai masalah rendah hati itu. Terdapat ayat Al-Quran yang berisikan mengenai rendah hati. Satu diantara ayat Al-Quran yang membahas mengenai rendah hati ialah Al-Quran Surat Al-Furqan ayat 63, yakni:
artinya:
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam”.

Firman Allah tentang rendah hati adalah surat dan ayat di atas. Meskipun ada ayat yang lainnya yang membahas mengenai rendah hati ini. Dari ayat di atas kita akan menemukan sebuah pelajaran penting. Setiap manusia diperintahkan untuk berjalan dengan rendah hati. Sikap kerendahan hati yang dimiliki oleh seseorang menjadi kebahagiaan bagi dirinya.